a. Tata Aturan Penggunaan Lahan
Indonesia adalah Negara yang memiliki wilayah yang cukup luas. Pengembangan
sistem informasi dan pemantauan sumberdaya sangat diperlukan dalam pembangunan.
Pengelolaan sumberdaya harus dilakukan secara efektif dan efisien. Berkaitan
dengan pembangunan sumberdaya alam dan lingkungan hidup, pemerintah telah
menentukan arah kebijakannya (UU RI No. 25 Tahun 2000 tentang program
pembangunan nasional tahun 2000-2004), sebagai berikut:
a.
Mengelola
sumberdaya alam dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat bagi peningkatan
kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi.
b.
Mengembangkan
perekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan teknologi dengan
membangun keunggulan komparatif sebagai Negara maritime dan agraris sesuai
kompetisi dan produk unggulan di setiap daerah, terutama pertanian dalam arti
luas, kehutanan, kelautan, pertambangan, pariwisata serta industri kecil dan
kerajinan rakyat.
Arah kebijakan program pembangunan tersebut dijalankan melalui salah satu
program nasional berupa pengembangan dan peningkatan akses informasi sumberdaya
alam dan lingkungan hidup. Adapun pelaksanaannya di lapangan ditetapkan melalui
indicator kinerja sebagai berikut:
ü Terinventarisasi dan terevaluasinya potensi sumberdaya dan lingkungan
hidup.
ü Terkajinya neraca sumberdaya alam.
ü Terdatanya kawasan ekosistem rentan.
ü Terkajinya iptek bidang sisem informasi sumberdaya alam dan lingkungan
hidup.
ü Meningkatnya akses informasi kepada masyarakat.
ü Tersedianya infrastruktur data spasial sumberdaya alam dan lingkungan hidup
matra darat, laut, maupun udara (UU RI No. 25 tahun 2000 tentang program
pembangunan nasional tahun 2000-2004).
Indikator kerja tersebut pada dasarnya ditujukan pada masalah pamantauan
dan evaluasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Sistem pemantauan dan
evaluasi yang sederhana, efektif dan efisien sangat dibutuhkan pada wilayah
yang luas dan memiliki kondisi fisik dan sosial yang majemuk.
Untuk melaksanakan peran pemerintah tersebut secara efektif dan efisien
diperlukan adanya instrument manajemen publik yang meliputi siklus:
1.
Perumusan atau pembuatan kebijakan
2.
Perencanaan program
3.
Pembiayaan dan anggaran
4.
Pelaksanaan
5.
Pengawasan dan pengendalian/monitoring (Depdagri, 2002)
Salah satu unsur sumberdaya dan lingkungan yang penting untuk diperhatikan
adalah lahan dengan berbagai penggunaannya. Lahan adalah ruang dengan berbagai
unsurnya seperti iklim, topografi, tanah, vegetasi, air, dan lain-lain. Lahan
dengan berbagai unsur tersebut dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Lahan dengan berbagai sumberdaya yang ada dieksploitasi dan dikelola
untuk tujuan-tujuan tertentu (Sitorus, 1985).
Perkembangan kebudayaan manusia mengakibatkan perubahan dalam kebutuhannya.
Pola pemanfaatan ruang untuk memenuhi kebutuhannya dilakukan dengan berbagai
cara sesuai dengan perkembangan kebudayaan yang dimilikinya. Manusia
menggunakan teknologi dan pengetahuannya untuk mengubah lingkungan guna
memenuhi berbagai kebutuhan hidup. Ketergantungan manusia terhadap kondisi
fisik alam semakin berkurang dengan adanya perkembangan pengetahuan dan
teknologi tersebut. Dengan perkembangan tersebut berarti pola pemanfaatan lahan
akan cenderung terus berubah.
Pengelolaan lahan perlu dilakukan secara berhati-hati. Kesalahan dalam
pengelolaan lahan akan mengakibatkan dampak yang merugikan pada waktu dekat
atau masa yang akan datang. Kesalahan pengelolaan dapat diakibatkan oleh
kurangnya informasi mengenai berbagai perkembangan yang terjadi atas suatu
perubahan. Kurangnya informasi dapat mengakibatkan munculnya kesalahan
penafsiran yang mengakibatkan kesalahan dalam melakukan analisis serta
pengambilan keputusan.
Perubahan pemanfaatan lahan yang terjadi terus menerus perlu dikelola
sebaik-baiknya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari berbagai dampak yang
mungkin muncul dalam pemanfaatan lahan tersebut di masa yang akan datang.
Pemantauan dan analisis penggunaan lahan merupakan bagian dari pengelolaan
lahan itu sendiri. Dengan adanya perubahan yang terus menerus tersebut berarti
pemantauan dan analisis penggunaan lahan juga harus dilakukan secara kontinyu
dan berkesinambungan. Hal ini berarti membutuhkan sebuah sistem yang dapat
melakukan tugas ini secara terus menerus. Dengan demikian peril dikembangkan
sebuah sistem pemantauan dan analisis penggunaan lahan yang hemat, sederhana
dan efisien.
Proses analisis spasial yang ditujukan untuk analisis penggunaan lahan pada
saat ini banyak dilakukan dengan menggunakan program pengolah data spasial.
Salah satu program pengolah data spasial tersebut adalah arc view GIS dan arc
info. Proses perolehan informAsi perubahan penggunaan lahan dilakukan dengan
membandingkan dua atau lebih peta pengunaan lahan dengan tahun yang berbeda.
Hasil perbandingan tersebut memberikan informasi ada atau tidaknya perubahan
penggunaan lahan.
No comments:
Post a Comment