Sunday, May 17, 2015

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kependudukan



Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kependudukan
1. ANGKA KELAHIRAN ( FERTILITAS )
Fertilitas dalam pengertian demografi adalah kemampuan seorang wanita secara riil untuk melahirkan yang diwujudkan dalam jumlah bayi yang senyatanya dilahirkan.t tinggi rendahnya kelahiran erat hubungannya dan tergantung pada struktur umur, banyaknya kelahiran, banyaknya perkawinan, penggunaan alat kontrasepsi, aborsi, tingkat pendidikan, status pekerjaan, serta pembangunan.
Beberapa fertilitas yang sering digunakan adalah:
      1.      Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate)
Angka kelahiran kasar adalah angka yang mrnunjukkan jumlah kelahiran pertahun    di satu tempat per seribu penduduk.
CBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
CBR =  L /P x 1.000
Keterangan:
           CBR = Crude birth Rate ( angka kelahiran kasar )
          L   =  jumlah kelahiran selama 1 tahun
            P   =  jumlah penduduk pada pertengahan tahun
          1.000 = konstanta
Kriteria angka kelahiran kasar (CBR) dibedakan menjadi tiga macam.
ü  Cbr <20, termasuk kriteria rendah
ü  Cbr antara 20-30,  termasuk kriteria sedang
ü  Cbr >30, termasuk kriteria tinggi

      2.      Angka kelahiran khusus (Age Specific Birth Rate / ASBR)
Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada kelompok umur tertentu. Asbr dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
ASBR = Li / Pi x 1.000
Keterangan :
             ASBR = angka kelahiran khusus
           Li  = jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu
             Pi = jumlah penduduk wanita umur tertentu pada pertengahan tahun
            1.000 = konstanta
      3.      Angka kelahiran umum  (General fertility Rate / GFR)
Angka kalahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran setian 1.000wanita yang berusia 15-49 tahun dalam satu tahun. GFR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
GFR = L / W(15-49) x 1.000
Keterangan :
      GFR = angka kelahiran umum
        L = jumlah kelahiran selama satu tahun
       W(15-49) = jumlah penduduk wanita umur 15-49 tahun pada pertengahan tahun
        1.000 = konstanta besar kecilnya angka kelahiran (natalitas) dipengaruhi oleh beberapa faktor
            Berikut ini faktor pendorong dan faktor penghambat kelahiran.
      a.       Faktor pendorong kelahiran (pronatalitas)
     1.   Anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki
     2.   Sifat alami manusia yang ingin malanjutkan keturunan
     3.   Pernikahan usia dini(usia muda)
     4.  Adanya anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya, jika dibandingkan dengan anak perempuan, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak laki-laki akan berusaha untuk mempunyai anak laki-laki
     5.   Adanya penilaian yang tinggi terhadap anak, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak akan berupaya bagaimana supaya mamiliki anak
      b.      Faktor penghambat kelahiran (antinatalitas)
     1.   Adanya program keluarga berencana (KB)
     2.   Kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan
     3.   Adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjangan anak bagi PNS
     4.   Adanya UU perkawinan yang membatasi usia pernikahan
     5.   Penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan dan karier
     6.   Adanya perasaan malu bila memiliki banyak anak
2.  ANGKA KEMATIAN ( MORTALITAS )
Angka kematian dibedakan menjadi tiga macam yaitu angka kematian kasar, angka kematian khusus, dan angka kematian bayi.
      1.      Angka kematian kasar ( Crude Death Rate / CDR )
Angka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk dalam waktu satu tahun. CBR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
CDR = M /P x 1.000
Keterangan :
      CDR = angka kematian kasar
      M = jumlah kematian selama satu tahun
        P = jumlah penduduk pertengahan tahun
      1.000 = konstanta
            Kriteria angka kematian kasar (CDR) dibedakan menjadi tiga macam:
          CDR <10, termasuk kriteria rendah
          CDR antara 10-20, termasuk kriteria sedang
          CDR >20, termasuk kriteria tinggi
      2.      Angka kematian khusus ( Age Specific Death Rate / ASDR )
Angka kematian khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun. ASDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
ASDR = Mi / Pi x 1.000
Keterangan :
      ASDR = angka kematian khusus
      Mi = jumlah kematian pada kelompok umur tertentu
      Pi = jumlah penduduk pada kelompok tertentu
      1.000 = konstanta
      3.      Angka kematian bayi ( Infant Mortality Rate / IMR )
Angka kematian bayi yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi (anak yang umurnya di bawah satu tahun ) setiap 1.000 kelahiranbayi hidup dalam satu tahun. IMR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
IMR =  (Db / Pb ) x 1000
Keterangan :
      IMR = angka kematian bayi
      Db = jumlah kematian bayi sebelum umur satu tahun
      Pb = jumlah kelahiran hidup dalam waktu yang sama
      1.000 = konstanta
            Kriteria angka kematian bayi dibedakan menjadi berikut ini:
Ø  IMR <35, termasuk kriteria rendah
Ø  IMR antara 35-75, termasuk kriteria sedang
Ø  IMS antara 75-125, termasuk kriteria tinggi
Ø  IMR >125, termasuk kriteria sangat tinggi
Tinggi rendahnya angka kematian penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat
                  a.       Faktor pendorong kematian ( promortalitas )
     1.  Adanya wabah penyakit seperti demam berdarah, flu burung dan sebagainya
     2.   Adanya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, dan sebagainya
     3.   Kesehatan serta pemenuhan gizi penduduk yang rendah
     4.   Adanya peperangan , kecelakaan, dan sebagainya
     5.   Tingkat pencermaran yang tinggi sehingga lingkungan tidak sehat
                  b.      Faktor penghambat kematian ( antimortalitas )
o   Tingkat kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat yang sudah baik
o   Negara dalam keadaan aman dan tidak terjadi peperangan
o   Adanya kemajuan iptek di bidang kedokteran sehingga berbagai mecam penyakit       dapat diobati
o   Adanya pemahaman agama yang kuat oleh masyarakat sehingga tidak melakukantindakan bunuh diri  atau membunuh orang lain, karena ajaran agama melarang hal tersebut
     3.   MIGRASI
Migrasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi angka pertumbuhan penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk. Orang dikatakan teleh melakukan migrasi apabila orang tersebut telah melewati batas administrasi wilayah lain.
Jenis-jenis migrasi:
     a.    Transmigrasi (perpindahan dari satu daerah(pulau) untuk menetap ke daerah lain di dalam wilayah Republik Indonesia)
     b.    Urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota besar )
     c.    Emigrasi yaitu perpindahan penduduk dari dalam negeri kemudian menetap di luar negeri
     d.   Imigrasi  yaitu perpindahan penduduk dari luar negeri kemudian menetap di dalam negeri
     e.    Re-emigrasi ( kembali ke tempat asal )
v  Migrasi keluar adalah keluarnya penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lain dan bertujuan untuk menetap di wilayah yang di datangi
v  Migrasi masuk adalah masuknya penduduk dari wilayah lain ke suatu wilayah dengan tujuan menetap di wilayah tujuan.
            Migrasi keluar adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari daerah asalnya , sedangkan migrasi masuk adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari daerah tujuannya.
            Migran menurut dimensi waktu adalah orang yang berpindah ke tempat lain dengan tujuan untuk menetap dalam waktu 6 bulan atau lebih. Terdapat beberapa kriteria migran diantaranya:
      a.       Migran seumur hidup ( life time migrant )
      b.      Migrant risen (recent migrant )
      c.       Migran total (total migrant )

No comments:

Post a Comment