Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kependudukan
1. ANGKA
KELAHIRAN ( FERTILITAS )
Fertilitas dalam pengertian
demografi adalah kemampuan seorang wanita secara riil untuk melahirkan yang
diwujudkan dalam jumlah bayi yang senyatanya dilahirkan.t tinggi rendahnya
kelahiran erat hubungannya dan tergantung pada struktur umur, banyaknya
kelahiran, banyaknya perkawinan, penggunaan alat kontrasepsi, aborsi, tingkat
pendidikan, status pekerjaan, serta pembangunan.
Beberapa fertilitas yang sering digunakan adalah:
1.
Angka
kelahiran kasar (Crude Birth Rate)
Angka kelahiran kasar adalah angka
yang mrnunjukkan jumlah kelahiran pertahun di satu tempat per seribu penduduk.
CBR dapat dihitung dengan rumus
berikut ini.
CBR = L /P x 1.000
Keterangan:
CBR = Crude
birth Rate ( angka kelahiran kasar )
L
= jumlah kelahiran selama 1 tahun
P =
jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000 =
konstanta
Kriteria angka kelahiran kasar (CBR) dibedakan menjadi
tiga macam.
ü Cbr <20,
termasuk kriteria rendah
ü Cbr antara
20-30, termasuk kriteria sedang
ü Cbr >30,
termasuk kriteria tinggi
2.
Angka
kelahiran khusus (Age Specific Birth Rate / ASBR)
Angka kelahiran khusus yaitu angka
yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada
kelompok umur tertentu. Asbr dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
ASBR = Li / Pi x
1.000
Keterangan :
ASBR = angka
kelahiran khusus
Li = jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok
umur tertentu
Pi
= jumlah penduduk wanita umur tertentu pada pertengahan tahun
1.000 =
konstanta
3.
Angka
kelahiran umum (General fertility Rate /
GFR)
Angka kalahiran umum yaitu angka
yang menunjukkan banyaknya kelahiran setian 1.000wanita yang berusia 15-49
tahun dalam satu tahun. GFR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut
ini.
GFR = L / W(15-49) x 1.000
Keterangan :
GFR = angka
kelahiran umum
L = jumlah
kelahiran selama satu tahun
W(15-49) =
jumlah penduduk wanita umur 15-49 tahun pada pertengahan tahun
1.000 =
konstanta besar kecilnya angka kelahiran (natalitas) dipengaruhi oleh beberapa
faktor
Berikut
ini faktor pendorong dan faktor penghambat kelahiran.
a.
Faktor
pendorong kelahiran (pronatalitas)
1. Anggapan bahwa
banyak anak banyak rezeki
2. Sifat alami
manusia yang ingin malanjutkan keturunan
3. Pernikahan
usia dini(usia muda)
4. Adanya
anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya, jika dibandingkan dengan
anak perempuan, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak laki-laki akan
berusaha untuk mempunyai anak laki-laki
5. Adanya
penilaian yang tinggi terhadap anak, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki
anak akan berupaya bagaimana supaya mamiliki anak
b.
Faktor
penghambat kelahiran (antinatalitas)
1. Adanya
program keluarga berencana (KB)
2. Kemajuan di
bidang iptek dan obat-obatan
3. Adanya
peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjangan anak bagi PNS
4. Adanya UU
perkawinan yang membatasi usia pernikahan
5. Penundaan
usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan dan karier
6. Adanya
perasaan malu bila memiliki banyak anak
2. ANGKA KEMATIAN ( MORTALITAS )
Angka kematian dibedakan menjadi
tiga macam yaitu angka kematian kasar, angka kematian khusus, dan angka
kematian bayi.
1.
Angka
kematian kasar ( Crude Death Rate / CDR )
Angka kematian kasar yaitu angka
yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk dalam waktu satu
tahun. CBR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
CDR = M /P x 1.000
Keterangan :
CDR = angka
kematian kasar
M = jumlah
kematian selama satu tahun
P = jumlah
penduduk pertengahan tahun
1.000 =
konstanta
Kriteria
angka kematian kasar (CDR) dibedakan menjadi tiga macam:
CDR <10,
termasuk kriteria rendah
CDR antara
10-20, termasuk kriteria sedang
CDR >20,
termasuk kriteria tinggi
2.
Angka
kematian khusus ( Age Specific Death Rate / ASDR )
Angka kematian khusus yaitu angka
yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur
tertentu dalam waktu satu tahun. ASDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus
berikut ini.
ASDR = Mi / Pi x
1.000
Keterangan :
ASDR = angka
kematian khusus
Mi = jumlah
kematian pada kelompok umur tertentu
Pi
= jumlah penduduk pada kelompok tertentu
1.000 =
konstanta
3.
Angka
kematian bayi ( Infant Mortality Rate / IMR )
Angka kematian bayi yaitu angka yang
menunjukkan banyaknya kematian bayi (anak yang umurnya di bawah satu tahun )
setiap 1.000 kelahiranbayi hidup dalam satu tahun. IMR dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut ini.
IMR = (Db / Pb ) x 1000
Keterangan :
IMR = angka
kematian bayi
Db = jumlah
kematian bayi sebelum umur satu tahun
Pb = jumlah
kelahiran hidup dalam waktu yang sama
1.000 =
konstanta
Kriteria
angka kematian bayi dibedakan menjadi berikut ini:
Ø IMR <35,
termasuk kriteria rendah
Ø IMR antara
35-75, termasuk kriteria sedang
Ø IMS antara
75-125, termasuk kriteria tinggi
Ø IMR >125,
termasuk kriteria sangat tinggi
Tinggi rendahnya angka kematian
penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor pendukung dan faktor
penghambat
a.
Faktor
pendorong kematian ( promortalitas )
1. Adanya wabah
penyakit seperti demam berdarah, flu burung dan sebagainya
2. Adanya
bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, dan sebagainya
3. Kesehatan
serta pemenuhan gizi penduduk yang rendah
4. Adanya
peperangan , kecelakaan, dan sebagainya
5. Tingkat pencermaran
yang tinggi sehingga lingkungan tidak sehat
b. Faktor
penghambat kematian ( antimortalitas )
o
Tingkat kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat yang
sudah baik
o
Negara dalam keadaan aman dan tidak terjadi peperangan
o
Adanya kemajuan iptek di bidang kedokteran sehingga
berbagai mecam penyakit dapat
diobati
o
Adanya pemahaman agama yang kuat oleh masyarakat
sehingga tidak melakukantindakan bunuh diri
atau membunuh orang lain, karena ajaran agama melarang hal tersebut
3. MIGRASI
Migrasi merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi angka pertumbuhan penduduk. Migrasi adalah perpindahan
penduduk. Orang dikatakan teleh melakukan migrasi apabila orang tersebut telah
melewati batas administrasi wilayah lain.
Jenis-jenis migrasi:
a. Transmigrasi
(perpindahan dari satu daerah(pulau) untuk menetap ke daerah lain di dalam
wilayah Republik Indonesia)
b. Urbanisasi
(perpindahan penduduk dari desa ke kota besar )
c. Emigrasi
yaitu perpindahan penduduk dari dalam negeri kemudian menetap di luar negeri
d. Imigrasi yaitu perpindahan penduduk dari luar negeri
kemudian menetap di dalam negeri
e. Re-emigrasi
( kembali ke tempat asal )
v Migrasi
keluar adalah keluarnya penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lain dan
bertujuan untuk menetap di wilayah yang di datangi
v Migrasi
masuk adalah masuknya penduduk dari wilayah lain ke suatu wilayah dengan tujuan
menetap di wilayah tujuan.
Migrasi
keluar adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari daerah asalnya ,
sedangkan migrasi masuk adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari
daerah tujuannya.
Migran
menurut dimensi waktu adalah orang yang berpindah ke tempat lain dengan tujuan
untuk menetap dalam waktu 6 bulan atau lebih. Terdapat beberapa kriteria migran
diantaranya:
a.
Migran
seumur hidup ( life time migrant )
b.
Migrant
risen (recent migrant )
c.
Migran total
(total migrant )
No comments:
Post a Comment